Ruang Mistis – Legenda Hantu Penanggalan di Malaysia dikenal sebagai kisah mistis yang memadukan horor dan moral budaya Melayu. Sosok ini digambarkan sebagai kepala perempuan yang melayang di malam hari dengan organ tubuh menggantung, mencari darah manusia, terutama ibu melahirkan. Cerita ini bukan hanya sekadar mitos, tetapi juga simbol peringatan tentang keserakahan dan pelanggaran spiritual.
Hantu Penanggalan diyakini berasal dari kisah seorang perempuan cantik yang mempelajari ilmu hitam untuk mempertahankan kecantikan. Namun, karena melanggar pantangan ritual, kepalanya terlepas dari tubuh dan berubah menjadi makhluk haus darah. Sejak itu, ia gentayangan mencari darah segar sebagai sumber kekuatannya.
“Baca Juga : Sultan Amai dan Ilomata Wopato di Gorontalo, Jejak Sejarah Islam dan Warisan Budaya”
Penanggalan menggambarkan ketakutan masyarakat terhadap perempuan yang melanggar norma sosial. Ia menjadi simbol peringatan bahwa kekuatan dan kecantikan yang diperoleh secara tidak wajar akan membawa kutukan. Legenda ini juga mencerminkan nilai moral masyarakat Melayu: keserakahan hanya akan menghancurkan diri sendiri.
Makhluk ini dikenal dengan kepala melayang dan organ dalam menggantung. Ia muncul di malam hari dengan aroma amis yang khas. Targetnya adalah darah manusia, terutama ibu dan bayi baru lahir. Masyarakat tradisional melindungi diri dengan menggantung duri pandan atau menabur garam di sekitar rumah agar makhluk ini tak bisa masuk.
“Baca Juga : Imam Bonjol, Jihad dan Persatuan di Padang”
Mitos serupa juga ada di negara lain. Di Thailand dikenal Krasue, sementara di Filipina ada Manananggal. Ketiganya menggambarkan ketakutan terhadap kekuatan spiritual dan sisi gelap manusia. Kesamaan ini menunjukkan bahwa kisah seperti Penanggalan adalah refleksi universal dari ketakutan dan moralitas masyarakat Asia Tenggara.
Kini, Hantu Penanggalan sering muncul dalam film dan serial Malaysia, seperti Penanggal (2013). Sosoknya tidak hanya menakutkan, tetapi juga dianggap bagian penting dari warisan budaya. Generasi muda melihatnya sebagai simbol tradisi, bukan sekadar hantu, melainkan cerita moral yang relevan hingga kini.
Di balik terornya, Penanggalan membawa pesan mendalam: jangan melanggar batas spiritual demi ambisi pribadi. Ia menjadi cermin bahwa kegelapan sejati bukan berasal dari dunia gaib, melainkan dari sifat manusia yang serakah dan tak terkendali. Mitos ini tetap hidup karena nilai moralnya yang tak lekang oleh waktu.