Ruang Mistis – Risa Saraswati, seorang penulis dan pemerhati dunia mistis, memiliki pandangannya sendiri tentang relevansi kepercayaan terhadap makhluk gaib di era modern. Budaya mistis di Indonesia sudah ada sejak zaman nenek moyang. Banyak masyarakat masih mempercayai keberadaan makhluk gaib, dan ritual adat pun kerap dilakukan untuk menjaga keseimbangan spiritual. Namun, di tengah kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, masihkah kepercayaan tersebut memiliki tempat?
Risa Saraswati bukan sosok asing dalam dunia supranatural. Ia dikenal sebagai penulis buku-buku bertema horor. Karya-karyanya diangkat dari pengalaman pribadi. Sejak kecil, Risa mengaku bisa melihat dan berkomunikasi dengan makhluk tak kasatmata. Kemampuannya ini membuatnya tertarik menggali lebih dalam tentang dunia mistis.
“Baca Juga : Awal Pekan, IHSG Diprediksi Mengalami Penguatan”
Indonesia kaya akan cerita rakyat yang berkaitan dengan makhluk gaib. Dari kuntilanak hingga genderuwo, semua memiliki kisahnya sendiri. Sebagian masyarakat meyakini makhluk tersebut benar-benar ada. Risa Saraswati berpendapat bahwa pengalaman mistis bersifat subjektif. Apa yang dirasakan satu orang belum tentu bisa dibuktikan secara ilmiah.
Di berbagai daerah, masih banyak ritual adat yang berhubungan dengan dunia mistis. Misalnya, ruwatan untuk membersihkan energi negatif. Ada juga sesajen yang sering diletakkan di tempat tertentu. Tujuannya adalah menghormati penghuni gaib agar tidak mengganggu manusia. Risa Saraswati menilai bahwa ritual ini lebih kepada simbol penghormatan budaya.
“Simak juga: Fedi Nuril Ungkap Kemarahan Politik dan Sikap Melawan Buzzer”
Di era digital, fenomena mistis semakin sering diekspos. Banyak konten horor bermunculan di media sosial. Namun, tak sedikit yang bersifat rekayasa demi kepentingan hiburan. Risa Saraswati mengingatkan agar masyarakat tetap kritis. Tidak semua yang terlihat di layar adalah kenyataan.
Banyak orang yang mengaku memiliki kemampuan supranatural. Mereka disebut sebagai indigo. Risa Saraswati sendiri pernah merasakan beban memiliki kepekaan lebih. Namun, ia memilih untuk menerimanya sebagai bagian dari hidup. Ia juga menekankan pentingnya edukasi bagi anak-anak yang memiliki sensitivitas terhadap dunia mistis.
Menurut Risa, budaya mistis di Indonesia akan selalu ada. Namun, penting untuk menyeimbangkan antara kepercayaan dan logika. Ia tidak meminta orang lain untuk percaya pada pengalamannya. Namun, ia juga tidak bisa mengabaikan apa yang sudah ia alami.