Ruang Mistis – Ayam Cemani dikenal sebagai salah satu unggas paling misterius di Indonesia. Warnanya serba hitam dari ujung kepala hingga kaki. Bahkan darah dan organ dalamnya dikabarkan gelap pekat. Keunikan ini membuatnya jadi subjek mitos dan kepercayaan turun-temurun. Asal-usulnya pun menambah kesan mistis yang kuat. Ayam ini diyakini berasal dari daerah Kedu, Jawa Tengah. Di wilayah tersebut, Cemani dihormati dan dianggap punya kekuatan gaib.
Dalam budaya Jawa kuno, Cemani dianggap sebagai ayam keramat. Ia sering dijadikan sesajen dalam upacara adat penting. Terutama ritual yang berkaitan dengan keselamatan, keberuntungan, dan kekuasaan. Banyak keluarga bangsawan zaman dahulu memelihara ayam ini. Mereka percaya Cemani membawa energi positif. Bahkan dalam beberapa naskah kuno, disebutkan ayam ini berfungsi sebagai penolak bala. Tak heran jika hingga kini, Cemani masih dicari kolektor spiritual.
“Baca Juga : Hari Glaukoma Sedunia Kenali Gejalanya Lindungi Penglihatan Anda”
Ayam Cemani bukan hanya sekadar berwarna hitam. Tapi juga hitam menyeluruh dari bulu, paruh, kaki, hingga daging. Kondisi ini disebut fibromelanosis. Yakni kelainan genetik langka yang membuat pigmen gelap menyebar ekstrem. Di balik itu, warna hitam kerap dikaitkan dengan dunia gaib. Dalam kepercayaan tradisional, hitam melambangkan kekuatan batin. Maka Cemani dipercaya mampu menyerap energi negatif. Bahkan dalam beberapa kepercayaan, Cemani dianggap mampu “membuka gerbang” ke alam lain.
Nama Cemani diyakini berasal dari tokoh legendaris bernama Kiai Cemani. Ia adalah tokoh spiritual dari Kedu yang sangat dihormati. Konon, ayam hitam ini adalah hewan peliharaannya yang sakti. Setelah Kiai Cemani wafat, masyarakat mengabadikan namanya untuk ayam ini. Legenda ini terus hidup dan berkembang hingga kini. Banyak peternak lokal masih menjaga garis keturunannya secara spiritual. Sebab mereka yakin, darah Cemani asli membawa kekuatan leluhur.
“Simak juga: Misteri Buaya Siluman Citanduy Bangkitkan Ketakutan Lama”
Meski berakar dari tanah Jawa, Cemani kini terkenal di mancanegara. Banyak kolektor luar negeri rela membayar mahal untuk memilikinya. Di Amerika Serikat, harga satu ekor Cemani bisa mencapai ribuan dolar. Keunikan visual dan aura mistis jadi daya tarik tersendiri. Beberapa peternak di Eropa bahkan mencoba mengembangbiakkan Cemani lokal. Namun menurut pakar, kualitas mistik Cemani asli sulit ditiru. Karena bukan cuma soal genetik, tapi juga budaya dan energi lokal.
Dalam praktik spiritual, Cemani kerap dijadikan “perantara” komunikasi gaib. Beberapa dukun menggunakan darah Cemani dalam ritual tertentu. Misalnya saat membuka mata batin atau melakukan ruwatan. Meski kontroversial, praktik ini masih hidup di beberapa daerah. Bahkan ada komunitas khusus pecinta Cemani yang menggabungkan peternakan dan spiritualisme. Mereka memperlakukan ayam ini dengan sangat hormat. Bahkan disediakan tempat khusus yang dianggap “suci”.
Dalam sudut pandang Islam, penggunaan Cemani untuk hal mistik dipertanyakan. Ulama berpendapat bahwa segala bentuk pemujaan terhadap hewan bertentangan dengan tauhid. Namun soal konsumsi, ayam Cemani tetap halal jika disembelih sesuai syariat. Oleh karena itu, umat Islam diimbau tidak berlebihan dalam memaknai Cemani. Meski punya nilai budaya tinggi, akidah tetap jadi yang utama. Islam menghargai budaya, tapi tetap dalam koridor tauhid.