
Ruang Mistis – Di sepanjang garis pantai selatan Pulau Jawa, terutama di wilayah Yogyakarta dan Sukabumi, nama Nyi Roro Kidul telah melekat begitu kuat dalam ingatan masyarakat. Ia bukan sekadar tokoh mitos, tetapi juga simbol kekuatan alam, misteri, dan spiritualitas Jawa yang mendalam.
Konon, kisah Nyi Roro Kidul berakar dari legenda kuno Kerajaan Pajajaran. Ia disebut sebagai putri raja yang dikutuk dan akhirnya memilih mengasingkan diri ke laut selatan. Dalam banyak versi cerita rakyat, sang putri kemudian berubah menjadi sosok penguasa samudra, yang dikenal sebagai Ratu Laut Selatan makhluk agung yang memerintah makhluk gaib dan menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan alam gaib.
Nyi Roro Kidul sering digambarkan sebagai sosok perempuan berparas cantik jelita dengan busana kebesaran berwarna hijau zamrud, warna yang diyakini sebagai simbol kekuasaan laut selatan. Masyarakat percaya, warna hijau menjadi pantangan di sepanjang pesisir selatan karena konon merupakan warna kebesaran sang Ratu.
Namun, di balik kecantikannya, Nyi Roro Kidul juga dikenal memiliki wibawa dan kekuatan luar biasa. Ia diyakini mampu mengatur ombak dan badai, serta menjadi pelindung bagi mereka yang menghormatinya. Kisah ini merefleksikan bagaimana budaya Nusantara memandang alam sebagai entitas hidup yang harus dihormati, bukan sekadar tempat untuk dieksploitasi.
“Baca Juga : Kisah Nabi Yahya AS, Kehidupan Kesederhanaan dan Pengorbanan“
Salah satu kisah paling terkenal yang menguatkan legenda Nyi Roro Kidul adalah hubungannya dengan raja-raja Mataram, khususnya Kesultanan Yogyakarta. Dalam kepercayaan Jawa, Ratu Pantai Selatan diyakini memiliki hubungan spiritual dengan Sultan Hamengkubuwono, di mana keduanya dianggap menjalin ikatan sakral untuk menjaga keseimbangan antara dunia nyata dan dunia gaib.
Ritual Labuhan menjadi bukti nyata hubungan ini. Setiap tahun, pihak keraton mengadakan upacara persembahan ke Pantai Parangkusumo untuk menghormati sang Ratu. Dalam prosesi tersebut, sesajen dan pakaian kebesaran dilarung ke laut sebagai simbol penghormatan dan keseimbangan kosmis antara daratan dan lautan.
Jika ditilik dari perspektif budaya dan psikologi, Nyi Roro Kidul bukan sekadar sosok mistis, tetapi juga representasi archetype feminin yang kuat. Ia melambangkan kecantikan, intuisi, dan kekuasaan yang tak kasatmata. Dalam konteks budaya patriarki, figur seperti Nyi Roro Kidul menunjukkan bahwa perempuan juga bisa menjadi simbol kekuasaan spiritual tertinggi.
Dalam dunia modern, kisahnya bisa ditafsirkan sebagai bentuk penghargaan terhadap energi perempuan, yang berperan menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Ia menjadi semacam “penjaga moral” yang mengingatkan manusia untuk tidak serakah dan tidak melanggar batas-batas alam.
“Baca Juga : Sultan Amai dan Ilomata Wopato di Gorontalo, Jejak Sejarah Islam dan Warisan Budaya“
Menariknya, meskipun zaman terus berubah, mitos Nyi Roro Kidul tetap hidup hingga hari ini. Di berbagai pantai selatan seperti Parangtritis, Pelabuhan Ratu, hingga Pangandaran, masyarakat masih mempercayai kehadirannya. Tak sedikit wisatawan yang mengaku mengalami kejadian mistis saat berada di sana mulai dari mendengar suara gamelan di tengah malam hingga melihat penampakan perempuan bergaun hijau di tepi pantai.
Kisah-kisah ini menambah daya tarik tersendiri bagi wisata budaya dan spiritual. Selain itu, keberadaan legenda ini juga memperkaya warisan folklore Indonesia yang sarat makna filosofis.
Sebagai legenda yang diwariskan turun-temurun, Nyi Roro Kidul memiliki banyak tafsir. Sebagian memandangnya sebagai penjaga moralitas manusia terhadap alam, sementara sebagian lainnya melihatnya sebagai simbol politik spiritual yang memperkuat legitimasi kekuasaan kerajaan Jawa.
Namun, jika dilihat dari perspektif antropologi budaya, kisah ini mencerminkan cara masyarakat Jawa memahami keseimbangan hidup hubungan harmonis antara manusia, alam, dan dunia spiritual. Nilai-nilai seperti rasa hormat, keselarasan, dan keseimbangan menjadi inti dari pesan moral di balik legenda tersebut.
Dalam pandangan saya sebagai penulis dan pengamat budaya, keberadaan legenda Nyi Roro Kidul menunjukkan bahwa spiritualitas dan identitas budaya tetap menjadi bagian penting dari masyarakat Indonesia, bahkan di era digital. Ketika banyak orang sibuk dengan teknologi dan gaya hidup modern, kisah ini mengingatkan kita pada akar kebudayaan yang sarat makna.
Selain itu, figur Nyi Roro Kidul juga bisa menjadi sumber inspirasi bagi dunia seni dan pariwisata. Banyak seniman, penulis, hingga pembuat film terinspirasi dari sosoknya untuk menciptakan karya yang mengangkat keindahan dan misteri budaya Jawa.
Lebih dari sekadar legenda, Nyi Roro Kidul adalah simbol abadi kebesaran dan kearifan budaya Jawa. Ia mengajarkan kita tentang keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan, antara kekuasaan dan kebijaksanaan, serta antara manusia dan alam semesta.
Meskipun kisahnya dipenuhi misteri, pesannya sangat relevan untuk dunia modern: bahwa alam dan spiritualitas adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena itulah, sosok Ratu Pantai Selatan akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Nusantara.