Misteri Gunung Gajah Pacitan, Pusat Kota Jin dan Dedemit yang Angker
Ruang Mistis – Di balik panorama indah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, tersimpan sebuah kisah mistis yang membuat bulu kuduk merinding. Tempat itu adalah Gunung Gajah, sebuah gunung kapur yang dikelilingi lembah sunyi dan sejak lama diyakini menjadi pusat berkumpulnya jin dan dedemit.
Gunung Gajah terletak di Desa Gayuhan, Kecamatan Arjosari. Menurut cerita turun-temurun, gunung ini dianggap sebagai “kota” bagi makhluk halus. Agus (50), warga setempat, mengungkapkan bahwa Gunung Gajah terkenal angker karena diyakini sebagai pusat berkumpulnya dedemit.
“Terkenal jadi pusat kotanya demit. Angker sekali,” ungkap Agus, Jumat (12/7/2024).
Meski begitu, penunggu Gunung Gajah jarang mengganggu warga asli desa. Justru orang luar yang berkemah di area tersebut sering mengalami kerasukan.
Agus sendiri mengaku kerap melihat berbagai wujud gaib, mulai dari genderuwo, kuntilanak, hingga nyep-nyepan—sosok tak berwujud yang hanya meninggalkan rasa dingin menusuk di kulit.
Namun, bagi warga lokal, hal-hal gaib ini sudah menjadi bagian dari keseharian. Agus bahkan sering bekerja di ladang dan sawah sekitar Gunung Gajah pada malam hari tanpa rasa takut.
“Nggak takut. Cukup bawa lampu dengan aki bekas, sudah biasa,” katanya santai.
Tak jauh dari Gunung Gajah, ada pula Watu Golong yang berada di perbatasan Desa Karangrejo dan Gayuhan. Tempat ini juga diyakini sebagai sarang makhluk halus. Konon, beberapa orang pernah hilang di sana dan baru ditemukan setelah 22 hari dalam kondisi linglung.
Meski Gunung Gajah pernah ditumbali oleh almarhum KH. Makhrus Hasyim Tremas, aura mistisnya tetap kuat. Bahkan, menurut Agus, jin dari berbagai daerah seperti Ponorogo hingga Wonogiri berkumpul di tempat ini.
Kisah angker Gunung Gajah sudah menjadi cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi. Namun, hal itu tidak membuat warga takut. Bagi mereka, Gunung Gajah adalah bagian dari sejarah, tradisi, dan warisan leluhur.
“Yang penting, kita tetap menjaga sikap dan tata krama saat berada di sana,” ujar Agus.
Warga justru merasa memiliki ikatan khusus dengan Gunung Gajah, sehingga tetap menjadikannya sebagai tempat bertani, berladang, dan bagian dari aktivitas sehari-hari.
Meski dikenal angker, Gunung Gajah juga memiliki daya tarik wisata. Banyak pecinta mistis datang untuk merasakan pengalaman spiritual, sementara wisatawan lain memilih menikmati keindahan panorama alamnya.
Gunung Gajah juga sering dijadikan jalur pendakian alternatif melalui Dusun Jenggrik. Dengan kombinasi kisah mistis dan keindahan alamnya, Gunung Gajah semakin memperkaya pesona Pacitan sebagai daerah wisata yang unik dan penuh misteri.