Ruang Mistis – Sundel Bolong adalah salah satu legenda hantu yang paling terkenal di Indonesia, dan sering kali menjadi topik yang mengundang rasa takut sekaligus penasaran. Dengan penampilan yang mengerikan dan kisah tragis di baliknya, Sundel Bolong telah lama menghantui imajinasi masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan membahas asal usul legenda Sundel Bolong, kisah-kisah nyata yang menyertainya, serta bagaimana hantu ini terus hidup dalam budaya populer Indonesia.
Sundel Bolong adalah sosok hantu wanita yang digambarkan memiliki lubang besar di punggungnya, sehingga bagian dalam tubuhnya terlihat kosong. Nama “Sundel Bolong” sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu “sundel” yang berarti perempuan nakal atau pelacur, dan “bolong” yang berarti berlubang. Dalam berbagai cerita rakyat, Sundel Bolong sering kali digambarkan sebagai arwah wanita yang meninggal dengan cara yang tidak wajar, terutama karena peristiwa tragis atau kekerasan.
Legenda ini sudah ada sejak zaman dahulu kala dan berkembang di berbagai daerah di Indonesia. Pada umumnya, Sundel Bolong dikisahkan sebagai arwah wanita yang meninggal dalam kondisi hamil atau setelah melahirkan. Karena kematian yang tidak wajar tersebut, arwahnya tidak tenang dan terus gentayangan untuk mencari keadilan atau membalas dendam.
“Baca juga : Daftar 20 Kepala Negara Akan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober Nanti.”
Banyak cerita yang menggambarkan Sundel Bolong sebagai wanita yang diperkosa atau diperlakukan dengan kasar saat masih hidup. Beberapa kisah lain menyebutkan bahwa ia meninggal karena dibunuh setelah melahirkan anaknya, dan bayi tersebut diambil paksa dari perutnya. Tragedi ini menjadi alasan mengapa arwahnya tidak tenang dan selalu muncul dengan rupa yang menyeramkan.
Lubang di punggung Sundel Bolong dianggap sebagai hasil dari perlakuan kejam yang dialaminya. Beberapa cerita mengatakan bahwa lubang tersebut terbentuk karena bayi yang ada di dalam perutnya diambil dengan cara yang tidak manusiawi, sementara yang lain meyakini bahwa lubang itu disebabkan oleh luka setelah kematian yang penuh penderitaan.
Sundel Bolong biasanya digambarkan sebagai wanita berambut panjang yang mengenakan gaun putih. Wajahnya tampak cantik ketika dilihat dari depan, namun saat ia berbalik, terlihat lubang besar di punggungnya yang menganga. Penampakan ini membuatnya sangat menakutkan dan menjadi salah satu hantu yang paling dihindari.
Selain penampilannya yang menyeramkan, Sundel Bolong sering kali dikaitkan dengan bau menyengat seperti bangkai atau darah. Suara tangisan atau tawa yang aneh juga sering terdengar ketika ia muncul, menambah kesan horor bagi siapa saja yang mengalaminya.
Banyak cerita dari masyarakat yang mengaku pernah melihat atau mengalami gangguan dari Sundel Bolong. Penampakan ini sering terjadi di tempat-tempat sepi, seperti hutan, pemakaman, atau bangunan tua yang sudah tidak terpakai.
Legenda Sundel Bolong tidak hanya terkenal di satu daerah saja. Di Yogyakarta, misalnya, ada cerita tentang Sundel Bolong yang sering muncul di sebuah pohon beringin tua di dekat pemakaman. Di Jakarta, kisah serupa juga ada di sekitar Jembatan Ancol, di mana arwah wanita tersebut sering terlihat gentayangan.
Menurut kepercayaan masyarakat, ada beberapa pantangan yang harus dihindari untuk menghindari gangguan dari Sundel Bolong, seperti tidak keluar rumah saat malam Jumat Kliwon atau tidak meninggalkan bayi sendirian.
Beberapa ritual tertentu dilakukan oleh dukun atau orang yang dianggap memiliki kemampuan spiritual untuk menenangkan arwah Sundel Bolong, seperti memberikan sesajen atau doa tertentu di lokasi tempat ia sering muncul.
Sundel Bolong telah menjadi tokoh populer dalam film horor Indonesia sejak era 1980-an. Salah satu film yang terkenal adalah “Sundel Bolong” (1981) yang diperankan oleh Suzanna, aktris legendaris yang sering dijuluki sebagai “Ratu Horor Indonesia”.
Cerita Sundel Bolong juga sering diangkat dalam sastra, teater, dan karya seni lainnya sebagai simbol dari penderitaan atau balas dendam.
Legenda Sundel Bolong dapat dilihat sebagai kritik sosial terhadap perlakuan tidak adil dan kekerasan yang dialami oleh perempuan. Cerita ini menyuarakan penderitaan dan ketidakadilan yang terjadi di masyarakat.
Dengan latar belakang yang tragis, Sundel Bolong sering dianggap sebagai simbol dari balas dendam terhadap ketidakadilan yang dialaminya saat masih hidup.