Ruang Mistis – Menara London, destinasi wisata ikonik Inggris, menyimpan kisah kelam tentang cinta, pengkhianatan, dan kematian. Di antara ratusan legenda yang lahir dari tembok batu abad pertengahan itu, kisah Anne Boleyn, istri kedua Raja Henry VIII, menjadi yang paling menggetarkan hati. Ia dihukum mati pada tahun 1536 atas tuduhan perselingkuhan dan pengkhianatan terhadap sang raja tuduhan yang masih diperdebatkan hingga kini.
Namun, kematiannya bukan akhir dari kisahnya. Banyak pengunjung dan penjaga menara mengaku melihat sosok wanita tanpa kepala mengenakan gaun kerajaan berjalan di sekitar Chapel Royal of St. Peter ad Vincula, tempat jasadnya dimakamkan. Air misteri dan kesedihan seolah masih hidup di antara dinding-dinding bersejarah itu.
Anne Boleyn dikenal sebagai wanita cerdas, ambisius, dan memesona. Cintanya kepada Henry VIII bahkan mengguncang seluruh Eropa. Demi menikahinya, sang raja berani memutuskan hubungan Inggris dengan Gereja Katolik Roma. Namun, kisah cinta mereka berubah menjadi tragedi ketika Anne gagal memberikan keturunan laki-laki. Intrik politik dan kecemburuan istana berujung pada tuduhan palsu yang menjerumuskannya ke tiang eksekusi.
Sejak saat itu, banyak yang percaya rohnya tak pernah beristirahat tenang. Saksi mata sering melihat bayangan wanita tanpa kepala berjalan di lorong menara atau terdengar tangis lirih pada malam hari. Kadang, sosoknya terlihat membawa kepalanya sendiri sebuah gambaran menakutkan dari cinta yang berubah menjadi dendam.
“Baca Juga : Teuku Cik Di Tiro, Pembela Islam dan Tanah Nusantara“
Cerita tentang hantu Anne Boleyn bukan sekadar legenda rakyat. Catatan resmi Yeoman Warders, penjaga tradisional Menara London, telah mencatat berbagai kejadian aneh selama ratusan tahun. Salah satu kisah paling terkenal terjadi pada tahun 1864, ketika seorang penjaga mengaku melihat sosok berpakaian putih tanpa kepala di dekat White Tower.
Ketika mencoba menikam sosok itu dengan bayonet, senjatanya justru menembus udara kosong. Selain itu, menjelang tanggal 19 Mei, hari eksekusi Anne, banyak saksi mengaku mencium aroma bunga mawar wewangian favorit sang ratu. Fenomena ini dipercaya sebagai tanda bahwa arwahnya kembali berkunjung.
Secara psikologis, kisah Anne Boleyn mencerminkan trauma kolektif bangsa Inggris terhadap masa lalunya yang penuh kekuasaan dan pengkhianatan. Anne menjadi simbol wanita yang dituduh secara tidak adil dalam sistem patriarki.
Sementara itu, dari sisi budaya, sosok arwah Anne bukan sekadar cerita seram, melainkan bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan. Bahkan di era modern, kisahnya tetap hidup dalam film dan serial seperti The Tudors, memperkuat posisinya sebagai ikon sejarah tragis. Bayangannya di Menara London seolah mengingatkan dunia bahwa dosa masa lalu tidak pernah benar-benar hilang.
“Baca Juga : Kisah Nabi Yahya AS, Kehidupan Kesederhanaan dan Pengorbanan“
Menara London memang sarat dengan sejarah kelam. Ratusan bangsawan dan tahanan politik dieksekusi di sana selama berabad-abad. Tak heran jika tempat ini dianggap lokasi paling berhantu di Inggris.
Meski belum ada bukti ilmiah mengenai keberadaan arwah Anne, banyak yang percaya energinya masih tertinggal. Sejarawan berpendapat bahwa cerita-cerita ini lahir dari imajinasi rakyat dan emosi yang melekat pada peristiwa tragis tersebut. Namun, saat malam tiba dan kabut turun di atas Sungai Thames, siapa pun yang berjalan di menara itu akan merasakan hawa dingin yang sulit dijelaskan seolah Anne masih hadir di antara bayangan.
Kisah Anne Boleyn bukan sekadar cerita hantu, melainkan refleksi tentang cinta, ambisi, dan kekuasaan yang menghancurkan. Ia tidak hanya dikenang sebagai korban politik, tetapi juga sebagai sosok perempuan yang berani melawan zaman.
Mungkin, jika benar arwahnya masih gentayangan, itu bukan karena dendam, melainkan karena keinginan untuk dikenang sebagai wanita yang hidup dengan keberanian dan cinta sejati. Menara London pun menjadi panggung abadi antara sejarah dan legenda, tempat di mana cinta dan kematian bersatu dalam keheningan malam.