Ruang Mistis – Gunung kepala naga yang misterius ini sangat terkenal di Gurun Sinai, Mesir. Selain bentuknya yang unik, beragam mitos dan legenda turut membalut kisah tentang gunung ini. Terletak tepat di antara Laut Mediterania di utara dan Laut Merah di selatan, Semenanjung Sinai merupakan penghubung alam antara Afrika dan Asia. Keunikan serta aura mistis gunung ini menarik minat wisatawan dari seluruh dunia, yang penasaran dengan rahasia dan keajaiban alam yang ditawarkannya.
“Baca juga:Akar Pendidikan Itu Pahit, Namun Berbuah Manis – Aristoteles: Apa Makna Ungkapan Ini?”
Gurun Sinai membentang seluas sekitar 61.000 km persegi, memberikan pemandangan yang menakutkan namun memikat. Di tengah hamparan gurun yang sunyi dan tandus, berdiri sebuah gunung yang dikenal dengan nama “Gunung Kepala Naga” sebuah formasi batuan luar biasa yang menyerupai kepala naga raksasa. Gunung ini terletak di wilayah Sinai Selatan ini menjadi destinasi wisata utama bagi pengunjung yang datang ke gurun ini.
Sejumlah pengunjung bahkan percaya bahwa kemiripan luar biasa ini bukan sekadar kebetulan, melainkan sebuah fosil lumpur dari makhluk legendaris, naga. Seiring berjalannya waktu, formasi batuan yang menyerupai kepala naga tersebut telah menarik berbagai spekulasi, legenda, dan kisah menarik dari masyarakat lokal maupun wisatawan.
“Simak juga:Badai Lanina Berdampak Pada Curah Hujan Tinggi Indonesia”
Karakteristik yang paling terkenal dari Gunung Kepala Naga adalah ‘matanya’—sebuah gua di gunung yang memancarkan cahaya merah. Cahaya merah ini terlihat dari kejauhan, menciptakan kesan misterius dan memikat bagi siapa saja yang menyaksikannya. Namun, setelah diteliti lebih lanjut, cahaya merah tersebut ternyata merupakan pantulan dari api unggun yang berkedip di dalam gua.
Meski demikian, pesona cahaya merah ini tetap menjadi daya tarik tersendiri. Di malam hari, pantulan cahaya api unggun ini memberikan efek dramatis pada gunung, membuatnya tampak seperti memiliki mata yang menyala. Fenomena ini sering kali dikaitkan dengan mitos bahwa cahaya merah tersebut adalah pertanda dari harta karun kuno atau roh-roh yang menghuni wilayah tersebut. Tapi bagi sebagian lainnya, cahaya di dalam gua dipercaya berfungsi sebagai panduan bagi para pelancong kuno yang dulu melewati kawasan ini tanpa bantuan teknologi modern.
Gurun Sinai bukan hanya terkenal karena keindahannya, tetapi juga karena legenda dan mitos yang menyelimuti daerah tersebut. Dihuni sejak zaman prasejarah, gurun ini merupakan saksi dari berbagai kisah sejarah dan kepercayaan lokal.
Menurut masyarakat lokal, kepercayaan mengenai cahaya merah di mata Gunung Kepala Naga telah ada sejak lama. Cahaya merah itu dianggap sebagai sebuah pesan atau tanda dari para leluhur.
Gunung Kepala Naga kini menjadi bagian dari paket wisata safari jeep di Gurun Sinai. Para wisatawan dapat menjelajahi gunung ini bersama destinasi wisata gurun lainnya, seperti White Canyon, Ain Khudra Oasis, Colored Canyon, Nawamis, dan Heduda Sand Dunes. Selain itu wisatawan juga memiliki kesempatan untuk lebih dekat dengan budaya orang Bedouin yang kaya akan tradisi dan sejarah.
Dengan dukungan panduan dari orang-orang Bedouin, para wisatawan dapat mendengarkan kisah-kisah mistis yang beredar seputar Gunung Kepala Naga. Cahaya merah yang memancar dari mata gunung ini masih terus menjadi daya tarik utama dan mengundang beragam spekulasi serta cerita baru dari seluruh penjuru dunia.