Ruang Mistis – Gunung Ciremai di Jawa Barat tidak hanya dikenal sebagai destinasi pendakian yang menantang, tetapi juga sebagai tempat yang menyimpan banyak cerita mistis. Salah satu kisah yang sering diceritakan adalah tentang suara gamelan yang terdengar di malam hari, khususnya di kawasan tertentu di gunung ini.
Menurut cerita masyarakat setempat, suara gamelan berasal dari para leluhur atau roh penjaga gunung yang tengah mengadakan perayaan. Suara tersebut dipercaya hanya terdengar oleh orang-orang tertentu, terutama mereka yang sedang dalam kondisi tidak fit secara spiritual. Kisah ini sudah ada sejak zaman nenek moyang, diwariskan dari generasi ke generasi.
“Baca Juga : Mengapa Mikhaylo Mudryk Memilih Jalannya Sendiri Saat Ini”
Banyak pendaki yang mengaku pernah mendengar suara gamelan di tengah malam saat mereka berada di tenda atau sedang beristirahat. Mereka menggambarkan suara tersebut seperti berasal dari kejauhan, namun perlahan semakin jelas. Beberapa bahkan merasa merinding karena suasana yang sangat hening seolah memperkuat pengalaman mistis ini.
“Simak juga: Honor Magic7 RSR Porsche Hadir dan Tawarkan Fitur Eksklusif”
Lokasi yang Dianggap Angker
Salah satu lokasi di Gunung Ciremai yang dianggap angker adalah kawasan sebelum pos terakhir menuju puncak. Di tempat ini, cerita tentang suara gamelan paling sering dilaporkan. Penduduk lokal biasanya menyarankan pendaki untuk menjaga sikap dan tidak berkata sembarangan ketika melewati area tersebut.
Dari sisi ilmiah, beberapa ahli mencoba menjelaskan fenomena ini sebagai ilusi akustik yang disebabkan oleh angin yang bertiup di antara pepohonan. Namun, teori ini tidak cukup memuaskan mereka yang telah mengalami langsung kejadian ini. Pendaki yang mendengar suara gamelan sering merasa bahwa pengalaman tersebut lebih dari sekadar kebetulan alam.
Masyarakat sekitar juga memiliki tradisi khusus yang berkaitan dengan penghormatan terhadap Gunung Ciremai. Upacara adat seperti ngabungbang sering dilakukan untuk menjaga harmoni antara manusia dan alam, termasuk untuk mencegah hal-hal buruk selama pendakian. Tradisi ini sekaligus menjadi bukti bahwa kepercayaan terhadap kisah mistis gunung tetap kuat hingga kini.