Ruang Mistis – Tikungan Amoy di Sibolangit telah lama menjadi topik pembicaraan karena kisah mistis yang menyelimutinya. Terletak di Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, tikungan ini tidak hanya terkenal karena bentuknya yang setengah oval dan tajam, tetapi juga karena cerita kelam di balik namanya.
Nama Tikungan Amoy berasal dari tragedi kecelakaan bus pada tahun 1970-an yang menewaskan sejumlah gadis etnis Tionghoa. Peristiwa nahas ini terjadi di jalur Medan menuju Berastagi, di mana sebuah bus tergelincir masuk ke jurang dan terbakar habis.
Supiah Suriati Sembiring, seorang saksi mata yang saat itu masih duduk di bangku Sekolah Dasar, mengisahkan kembali kejadian tersebut. Ia menyebut bahwa jeritan mencekam terdengar jelas dari lokasi kecelakaan. Ketika warga berlari ke tempat kejadian, mereka hanya menemukan tubuh hangus yang tidak terselamatkan.
“Baca juga: Marselino Cetak Gol Babak 1 Timnas Unggul Versus Arab Saudi”
Sejak tragedi itu, Tikungan Amoy dikenal sebagai lokasi penuh misteri. Banyak cerita beredar di kalangan pengendara maupun warga setempat tentang kehadiran sosok perempuan gaib. Mereka kerap melaporkan melihat bayangan wanita berwajah oriental, lengkap dengan suara tangisan dan percakapan dalam bahasa Tionghoa.
Supiah juga mengungkap bahwa fenomena aneh sering terjadi di tikungan ini. Mesin kendaraan mati mendadak, rem blong tanpa sebab, hingga bayangan misterius yang melintas tiba-tiba menjadi hal yang biasa dialami.
“Kadang, ada suara nangis atau percakapan seperti bahasa China. Itu sering bikin merinding,” katanya.
Sosok perempuan gaib yang disebut-sebut kerap terlihat memiliki ciri rambut panjang atau pendek. Kehadirannya diyakini sebagai penunggu Tikungan, membawa aura menyeramkan terutama di malam hari.
Bagi sebagian orang, kisah mistis Tikungan Amoy hanyalah cerita rakyat yang terus berkembang. Namun, bagi mereka yang pernah mengalami kejadian aneh di lokasi ini, kisah tersebut menjadi pengalaman spiritual yang sulit dijelaskan.
Defri Simatupang, seorang antropolog dari BRIN, menilai fenomena ini sebagai bagian dari budaya masyarakat. Menurutnya, mengaitkan peristiwa kecelakaan dengan hal-hal gaib merupakan hal wajar dalam konteks antropologi.
“Cerita mistis seperti ini lebih masuk ke pengalaman spiritual. Kalau ingin dikaji secara ilmiah, perlu bukti peninggalan dari peristiwa itu,” jelasnya.
Defri juga menegaskan bahwa kisah mistis seperti di Tikungan Amoy tidak bisa dijadikan pembenaran secara ilmiah. Meski begitu, cerita ini tetap menjadi bagian penting dari budaya dan kepercayaan masyarakat setempat.
“Simak juga: Kucing Gigi Pedang Dalam Sejarah Berumur 35 Ribu Tahun”
Hingga kini, Tikungan tersebut tetap menjadi tempat yang penuh daya tarik, baik dari segi sejarah maupun mistis. Pengendara yang melintasi jalur ini dianjurkan berhati-hati, terutama di malam hari, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Di balik semua cerita ini, Tikungan Amoy mengingatkan kita akan pentingnya menghormati sejarah dan warisan budaya, termasuk kepercayaan lokal yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.