Asrama Horor di Jawa Timur: Kisah Shandy dan Wanita Tanpa Mata
Ruang Mistis – Shandy adalah seorang mahasiswa yang baru saja pindah ke sebuah asrama tua di Jawa Timur. Bangunan itu merupakan peninggalan era kolonial Belanda yang kini difungsikan kembali untuk para pelajar dan mahasiswa. Baru seminggu menetap, Shandy sudah mulai mendengar berbagai cerita Horor dari teman-teman sesama penghuni. Salah satunya mengatakan bahwa jika keluar dari unit pada pukul empat pagi, kita bisa melihat penghuni asli asrama.
Salah satu kisah yang paling Horor adalah tentang seorang penghuni asrama yang dulu dikabarkan gantung diri di kamar mandi yang kini kosong dan tidak terpakai. Sejak peristiwa tragis itu, kamar mandi tersebut menjadi tempat terlarang. Meskipun begitu, Shandy yang cenderung skeptis tidak mempercayai cerita-cerita semacam itu. Ia menganggapnya hanya sebagai bumbu untuk menakut-nakuti penghuni baru.
Namun semuanya berubah ketika malam itu, angin bertiup sangat kencang. Jendela dan pintu asrama tertutup keras secara bersamaan. Suasana mencekam menyelimuti seluruh bangunan. Meski terdengar aneh, Shandy memilih untuk mengabaikan dan kembali tidur. Sekitar pukul dua dini hari, ia dibangunkan oleh temannya, Wahyu, yang mengaku mendengar suara misterius memanggil-manggil nama Shandy dari luar asrama.
Didorong rasa penasaran dan sedikit kegelisahan, Shandy mencoba mengintip ke arah jendela. Apa yang dilihatnya benar-benar mengejutkan: sesosok wanita berambut pirang dengan wajah pucat tanpa mata sedang menatap dari balik kaca jendela. Shandy sontak berteriak histeris, namun setelah itu, ia justru menemukan dirinya berdiri di tengah sawah yang berada tidak jauh dari kompleks asrama, tanpa tahu bagaimana ia bisa sampai di sana.
Shandy berlari kembali ke asrama Horor dengan napas memburu. Saat tiba, seluruh penghuni asrama menatapnya dengan bingung seolah baru melihat hantu. Keesokan harinya, kepala sekolah memanggil Shandy dan bertanya ke mana saja ia menghilang selama satu bulan terakhir. Shandy tertegun. Ia merasa baru saja mengalami kejadian semalam, bukan menghilang selama itu. Teman-temannya pun membenarkan bahwa Shandy telah menghilang secara misterius selama sebulan penuh.
Di tengah kegaduhan, Shandy memperhatikan kerumunan penghuni asrama. Di antara wajah-wajah yang dikenalnya, ada satu sosok yang membuat bulu kuduknya merinding. Wanita berambut pirang tanpa mata itu kini berdiri di antara mereka—tersenyum padanya dengan tenang. Momen itu membuat Shandy sadar bahwa mungkin, sebagian dari dirinya belum benar-benar kembali dari tempat yang tidak bisa dijelaskan.