Ruang Mistis – Ketika Jelangkung membawa teror, banyak yang mulai menyadari bahaya permainan yang dianggap sekadar hiburan. Jelangkung, permainan tradisional yang mengundang roh melalui boneka sederhana, sering kali dipandang sebelah mata. Namun, di balik ritual ini, tersimpan kisah-kisah menyeramkan tentang arwah yang tak mau kembali, membawa gangguan dan ketakutan pada mereka yang terlibat. Apakah ini sekadar mitos, atau ada sesuatu yang lebih gelap yang tersembunyi di balik tradisi ini?
Jelangkung adalah permainan tradisional Indonesia yang populer di berbagai daerah. Dalam permainan ini, sebuah boneka yang terbuat dari kayu atau bambu dipasang di atas wadah kecil. Boneka itu biasanya dilengkapi dengan pakaian sederhana dan diberi tulisan untuk menandai kehadiran roh yang diundang.
Ritual dimulai dengan membacakan mantra, seperti:
“Jelangkung, jelangkung, di sini ada pesta. Datang tidak dijemput, pulang tidak diantar.”
Mantra ini dianggap sebagai panggilan untuk roh agar “datang” dan menggerakkan boneka. Sering kali, para pemain menggunakan media lain, seperti papan tulis kecil, untuk berkomunikasi dengan roh yang hadir.
Namun, tidak semua permainan ini berjalan lancar. Ada kisah di mana roh yang dipanggil menolak untuk kembali, meninggalkan jejak yang mengerikan bagi para pemain.
“Baca juga: Padang 12: Kota Gaib Penuh Kemegahan di Ketapang Kalbar”
Banyak kisah menyeramkan beredar terkait permainan Jelangkung. Salah satunya adalah cerita tentang sekelompok remaja yang bermain Jelangkung di malam hari. Setelah ritual selesai, mereka mulai mendengar suara-suara aneh, seperti langkah kaki dan pintu yang terbuka sendiri. Salah satu dari mereka bahkan mengaku melihat bayangan hitam di sudut ruangan.
Ritual itu tidak berakhir begitu saja. Boneka Jelangkung yang mereka gunakan tampaknya “hidup” kembali di malam hari, berpindah tempat dengan sendirinya. Ketakutan semakin menjadi-jadi ketika salah satu dari mereka jatuh sakit tanpa sebab yang jelas. Akhirnya, mereka memanggil seorang paranormal untuk “mengusir” roh yang diyakini masih berada di rumah mereka.
Cerita lain datang dari seorang pria yang menggunakan Jelangkung untuk mencoba berbicara dengan arwah kerabatnya. Bukannya mendapatkan jawaban, ia malah merasa diikuti oleh energi negatif selama berminggu-minggu, hingga hidupnya dipenuhi mimpi buruk dan insiden yang tidak masuk akal.
“Simak juga: Jari Ajal Aye-Aye: Pertanda Kematian dari Hutan Tergelap”
Permainan Jelangkung sering dianggap sebagai sekadar hiburan atau ajang uji nyali. Namun, banyak paranormal yang memperingatkan risiko serius di balik ritual ini. Jelangkung membuka “pintu” ke dunia lain yang sulit ditutup kembali. Ketika pintu ini terbuka, siapa pun yang datang melalui ritual tersebut tidak selalu ramah atau sesuai yang diharapkan.
Selain itu, banyak yang percaya bahwa arwah yang dipanggil bisa membawa energi negatif atau bahkan “menempel” pada pemainnya. Hal ini sering kali menyebabkan masalah, mulai dari gangguan fisik hingga psikologis. Beberapa bahkan melaporkan pengalaman kerasukan atau benda-benda di sekitar yang bergerak tanpa sebab.
Meskipun Jelangkung memiliki akar budaya yang kuat, banyak yang sepakat bahwa permainan ini tidak boleh dilakukan sembarangan. Mengundang sesuatu dari dunia lain bukanlah hal sepele, terutama tanpa pemahaman mendalam tentang aturan dan risikonya. Para ahli spiritual sering kali menekankan pentingnya penghormatan terhadap arwah dan ritual, jika memang harus dilakukan.
Melalui kisah-kisah ini, kita diingatkan bahwa tidak semua tradisi bisa dijadikan hiburan. Kadang-kadang, apa yang terlihat seperti permainan justru membuka jalan bagi teror yang sulit dijelaskan.