
Ruang Mistis – Pada suatu pagi musim dingin tahun 1855, warga Devon, Inggris, terbangun dengan rasa heran dan takut. Salju yang semula bersih tiba-tiba dipenuhi jejak kecil menyerupai tapak kuku. Jejak itu tidak berhenti di tanah saja. Rupanya, jejak itu juga muncul di atap rumah, kebun, hingga menyeberangi sungai. Karena bentuknya rapi dan lurus, banyak orang percaya makhluk tak terlihat sedang melintasi desa. Momen itu menciptakan keheningan mencekam. Hingga kini, kisah tersebut tetap hidup. Tidak hanya sebagai cerita lama, melainkan sebagai misteri yang menolak hilang ditelan waktu.
Sejak dahulu, penduduk Devon dikenal dekat dengan cerita rakyat. Oleh sebab itu, kemunculan jejak aneh ini langsung dikaitkan dengan sosok gaib, bahkan iblis. Banyak keluarga menutup pintu lebih cepat malam itu. Walau demikian, rasa takut bercampur dengan penasaran. Mitos lokal tentang makhluk halus, peri hutan, dan roh tua muncul lagi dalam percakapan warga. Di balik ketakutan itu, ada sisi manusiawi yang menarik. Kita mudah terpanggil oleh hal yang tidak bisa dijelaskan. Dan di desa lama yang diselimuti kabut tebal, rasa ingin tahu terasa lebih kuat daripada rasa takut.
“Baca Juga : Kisah Nabi Idris AS: Sosok Cerdas yang Diangkat ke Tempat Tinggi“
Meski cerita supranatural menggema, para peneliti tidak tinggal diam. Mereka mencoba menjelaskan fenomena ini dengan pendekatan ilmiah. Beberapa menyebut jejak itu mungkin berasal dari kelinci atau hewan kecil lain yang sedang melompat. Selain itu, ada teori yang menyatakan bahwa salju mencair lalu membeku kembali, sehingga menciptakan pola tapak aneh. Namun, setiap teori memiliki celah. Masih ada bagian yang tidak pas, seolah misteri itu sengaja menyimpan rahasianya. Oleh karena itu, hingga sekarang kita tetap berada di antara logika dan keajaiban. Rasanya seperti menonton panggung yang tidak pernah benar-benar ditutup.
Devon tidak sekadar tempat biasa. Daerah ini memiliki lanskap pedesaan yang romantis sekaligus misterius. Jalan berbatu, gereja tua, serta lembah berselimut kabut menciptakan suasana yang cocok untuk cerita seperti ini. Ketika angin dingin bertiup dan hutan tampak membisu, imajinasi mudah berkelana. Tidak heran jika kisah ini bertahan begitu lama. Bahkan wisatawan modern yang mengunjungi Devon sering merasakan aura berbeda. Sambil berjalan di antara pepohonan dan rumah batu, kita seperti berada di halaman sebuah novel Inggris kuno. Dan tanpa sadar, kita mulai membayangkan suara langkah halus di atas salju.
“Baca Juga : Nabi Dawud AS: Raja, Pencipta Zabur, dan Pejuang Gigih yang Dikenang Sepanjang Zaman“
Kini, The Devil’s Footprint menjadi daya tarik wisata lokal. Bukan hanya pecinta sejarah yang datang, tetapi juga mereka yang mengejar sensasi misteri. Wisatawan berjalan mengikuti jejak lokasi legenda itu lahir. Mereka menghirup udara dingin sambil mendengarkan cerita lama dari pemandu lokal. Di sela-sela itu, Devon menawarkan pesona lain: pub tradisional, pemandangan pantai yang dramatis, dan rumah penginapan bergaya klasik. Karena itu, perjalanan ke sini terasa lengkap. Kita tidak hanya belajar sejarah. Kita juga menikmati pengalaman budaya dan suasana pedesaan Inggris yang damai serta penuh karakter.
Lebih dari satu abad telah lewat, tetapi misteri ini tidak pudar. Faktanya, kisah ini malah semakin memikat. Di era modern yang dipenuhi data dan penjelasan cepat, cerita seperti ini memberi ruang bagi rasa takjub. Kita butuh sedikit ketidakpastian untuk menjaga imajinasi tetap hidup. Dan The Devil’s Footprint memberi kita itu. Setiap musim dingin, selalu ada yang bertanya: jika salju menutupi Devon lagi, apakah jejak itu akan muncul? Pertanyaan itu mungkin sederhana. Namun, justru di situlah keindahannya. Misteri mengajarkan kita bahwa tidak semua hal harus dipecahkan segera.